Detail Berita

Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah Th. 2024

Rapat Koordinasi Membahas Langkah Konkret Pengendalian Inflasi di Daerah Th. 2024 yg dipimpin oleh Plt. Sekjen RI (Bpk.Tomsi Tohir, M.Si) secara Daring Tempat : Ruang keluarga, Rumdin Bupati Malang, Jl.KH.Agus Salim No.7 Malang Yang bertugas : Kepala Bidang PUP Dihadiri oleh : 1.Plt.Sekjen RI 2.BPS 3.Kementan 4.Bapanas 5.Kemendag 6.Satgas 7.Bulog 8.Kejaksaan Agung 9.TNI dan Polisi 10.OPD terkait Laporan Rakor tanggal 02 Juli 2024. Inflasi Bulan Juni 2024 (Juni 2024 terhadap Mei 2024) menurun menjadi 2,51 dari 2,84 Terjadi deflasi di bulan Juni yang lebih dalam daripada bulan Mei 2024. Kelompok makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok utama penyumbang deflasi bulan Juni 2024. Hasil Pemantauan Harga Pangan Strategis : Update per 28 Juni 2024 A.Status Harga Aman : Kedelai, Minyak goreng kemasan sederhana, cabai merah, cabai rawit, jagung tk peternak B.Status Harga Waspada : 1. Daging ayam harga dibawah HAP dan terus menurun. Harga terakhir Rp. 37.450 HAP Rp. 40.000 2. Beras Premium harga menurun namun masih di atas HET. Harga terakhir Rp. 15.490 dan HET rata-rata Rp. 15.366 3. Beras Medium harga masih diatas HET. Harga terakhir Rp. 13.520 dan HET rata-rata Rp. 13.033 4. Gula pasir, daging sapi, telur ayam, bawang merah C. Status Harga Tidak Aman: 1. Bawang putih harga menurun namun masih jauh diatas median 2023. Harga terakhir Rp. 44.200 dan Harga Median 2023 Rp. 40.150 2. Minyak goreng curah harga di atas HET. Harga terakhir Rp. 16.700 dan HET rata-rata Rp. 15.500 Dalam rakor juga dibahas mengenai Tata Kelola Penyaluran Pupuk Bersubsidi : • Pupuk memberikan kontribusi 62% produktivitas tanaman. Harga pupuk yang tidak terjangkau dapat berdampak pada produktivitas pertanian. Biaya pupuk berperan atas 23% biaya produksi padi. Program subsidi pupuk menurunkan biaya pupuk padi. Setiap kenaikan harga pupuk Rp. 1.000,00 per kg menyebabkan penurunan volume pemupukan urea 13% dan npk 14%. Penurunan ini menyebabkan penurunan produktivitas tanaman pangan hingga 0,5 ton per hektar dengan penurunan pendapatan petani mencapai Rp. 3,1 juta per hektar. • Pemerintah sudah menaikkan alokasi dari 4,7 juta ton naik menjadi 9,5 juta ton. Realisasi 3,1 juta ton artinya sudah 32 %. Untuk subsidi petani yang sudah terdaftar sebesar 14,28 juta petani dan yang sudah menebus 6,7 juta dan ada 7,58 juta atau 53% hingga saat ini belum menebus. • Stok pupuk Urea per 1 Juli 2024 sebesar 1,16 juta ton. Stok pupuk Npk per 1 Juli 2024 sebesar 612 ribu ton. • Permasalahan pupuk bersubsidi tahun 2024: 1. Penyaluran untuk ketepatan penerima, ketepatan waktu dan ketersediaan pupuk di kios 2. Kios yang ditunjuk tidak mampu menyediakan karena terbatasnya modal usaha 3. Petani punya keterbatasan biaya menebus 4. Penebusan pupuk bersubsidi diatas harga HET 5. Adanya pungli untuk menebus pupuk 6. Pupuk diperjualbelikan kepada yang tidak berhak 7. Belum ada data berapa jumlah stok pupuk di kios seluruh Indonesia 8. Pengawasan pengadaan dan penyaluran belum optima

Berita Lain